Halaman

Rabu, 13 April 2011

Bye

Title: Bye
Author: Hikaru Ranze
Genre:  Angst?
Casts: Daiki Arioka, Ryutaro Morimoto to Ranze Okito (main), another JUMP member&another OC (support)
Disclaimer: mereka om John punya –tapi si om kagak tau kalo mereka deket sama saya.. XDD *kabur*
A/n:
  • fanfic pertama yang saya buat (tapi share ke-2),
  • sepertinya masi berantakan, 
  • unfinish-on going oneshot
  • dedicated to Daiki Arioka's 20th birthday to Ryutaro Morimoto's 16th birthday 

-/-/-/-

Ryutaro POV

Aku memeluknya erat. Tak ingin sedikitpun melepaskan pergelangan tanganku dari dekapannya..
” Gomenne, Ryuu chan..”katanya sambil mengacak-acak rambutku.
” YADA!!” tidak. Tidak mungkin aku melepaskannya. Tidak ingin.
” Nanti nee chan telpon deh….” Jangan, Ranze nee. Jangan coba hibur aku.
“…” hh.., bagaimana ini? Air mataku hampir mengalir..
“ Ja ne..” ah, kata-kata itu.. Apakah ini sudah saatnya kita berpisah?
Aku sudah tak bisa berpikir lagi, Kamisama. Aku sayang Ranze nee, tapi..“Aku..BENCI NEE CHAN!!!!”
...
Oh, apa yang sudah kukatakan? Benarkah aku tadi mendorongnya? Aku lari? Kabur? Tadi.. Ranze nee, tetanggaku yang sudah seperti kakakku sendiri itu mengusap air matanya? Benarkah? Menangiskah ia? Ahh, sepertinya aku memang sudah keterlaluan. Bukankah selama ini dia selalu membantuku mengerjakan tugas-tugas yang tak kumengerti? Bukankah dia kakakku satu-satunya sekarang? –setelah Hikaru nii meninggal–. Aku harus minta maaf sekarang. HARUS.

Aku berjalan keluar kamar. Membuka pintu depan rumah. Berjalan menuju rumah keluarga Masaki Okito. Tentu saja untuk menemui Ranze Okito. Lebih tepatnya, minta maaf.

Menekan bel
Sepi. Tak satu pun tuan rumahnya menyahut.


Ah, mungkin mereka sedang sibuk berkemas.. Aku, adik Ranze nee kan? Bagian keluarga ini? Berarti boleh masuk kan? Hehe.. Aku membuka pintu depan rumah keluarga Okito.

“ Permisi, Okito san..” masuk satu langkah.
“ Ehh? Sepinyaa~. Nee chan…” kulihat keadaan sekelilingku.
“ Ranze nee..” panggilku lagi. “Nee chan..” tetap tak ada jawaban.
Ya ampun.., sebegitu marahkah ia padaku? Haha, tidak mungkin. Mungkin tertidur di kamarnya? Baiklah, mending dicari di sana. Tapi, ini sepi sekali? Tidak seperti biasanya. Iya sih, biasanya juga sepi. Tapi ini beda. Seperti sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan. Haissh!! Apa yang kupikirkan? Aku jadi merinding sendiri.. Haha. Aho ya Ryutaro!

Wah, gara-gara mikir yang nggak jelas nih. Ternyata kamar Ranze nee terlewat. Hoho..
“Nee chan.., ini aku. Ryuu. Aku masuk,ya…”